Ada Ketegangan dan Keseruan di Film Sheriff Narko : Integriti

FaktaNews.Net | Jakarta – Ingat, film aksi seru Sheriff Narko : Integriti garapan Syafiq Yusof, dirilis di tanah air mulai 23 Mei mendatang. Tapi pemutaran film ini terbatas di jaringan CGV, Cinepolis serta Platinum dan beberapa lainnya.

Kalau di tonton, film ini sebenarnya cukup berpotensi dengan letupan hasratnya menjadi sebuah genre eksyen  seru yang memiliki rasa Hollywood. Sayangnya proses pembuatan film ini juga teramat cepat, sehingga nampaknya atmosfer thriller dan twistnya tidak didukung oleh kinerja plot yang greng!

Konsep twistnya tidak ada masalah, tapi bagaimana penulis dan sutradara berupaya mencairkan twist juga bukan pekerjaan mudah. Belum lagi persoalan jahit-menjahit di dapur editing untuk urusan twisty yang terlihat kurang detail.

Film ini sebenarnya tak perlu terlalu lama memainkan durasi filmnya hingga 2 jam lebih hingga bikin bosan. Bila dipangkas maka aroma twist film ini akan sangat terasa untuk diolikuti.

Sepertinya Formula twisty “Sheriff: Narko Integriti”  menyerupai film Infernal Affairs (2002) milik Andrew Lau dan Alan Mak. Infernal Affairs yang dibintangi Andy Lau dan Tony Leung Chiu-wai.

Hollywood juga mendaur ulang film tersebut dengan judul The Departed (2006), karya Martin Scorsese yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Matt Damon.

Film Sheriff berupaya mengajak penonton untuk bermain dengan teka-teki ceritanya, meski sebetulnya tak ada teka teki yang harus dijawab. Karena eksekusi plotnya juga agak tanggung.

Cara Sheriff (Zul Ariffin) untuk menyampaikan ‘clue’ juga tidak menyentuh penonton. Bahwa, siapapun yang Sheriff sebut sebagai pengkhianat, dalang kejahatan atau bahkan musuh dalam departemen kepolisiannya sama sekali tidak membuat kejutan dari twistnya sendiri.

Adegan ledakan dengan efek api yang besar, juga hanya terekam datar saja. Artinya, bungkusan visual efek film ini biasa saja, tak ada yang luar biasa. Begitupun dengan adegan baku tembak pada babak terakhir cerita , mengalir bak film aksi Hongkong di tahun 80-an.

Sheriff memang polisi cerdas dan terkesan keras dengan brewok klimisnya, tapi tidak berarti semua persoalan ia bisa jawab. Twist adalah plot cerita yang memutar, namun jika penanganan naskahnya sangat baik maka putaran itu juga tidak sisa-sia dengan alur yang  mondar mandir.

Sepertinya film ini masih butuh energi besar untuk membungkusnya sebagai genre aksi seru, kejahatan yang padat dengan twist story tapi keren untuk di tonton.

Sementara sisi lainnya, sebagai film aksi seru, “Shreiff: Narko Integriti” cukup menariklah dengan penampilan para bintangnya. Dan ingat, di negeri asalnya film ini laku puluhan juta Ringgit Malaysia sejak ditayangkan bulan April lalu.

(Yun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *