Terungkap Peneror di Kejaksaan Agung, Jampidsus Febrie Adriansyah Dikuntit

Gedung Kejaksaan Agung

FaktaNews.Net  | Jakarta – Diberitakan sebelumnya, anggota TNI dari satuan PM yang melakukan pengawalan melekat terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah menangkap satu anggota kepolisian. Penangkapan tersebut berawal dari lebih dari lima personel polisi dengan pakaian preman melakukan⁰ penguntitan terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah yang sedang melakukan aktivitas makan malam pribadi di salah satu restoran di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).

Kejadian  itu berujung pada penangkapan satu personel kepolisian yang teridentifikasi inisial IM sebagai anggota Densus 88. Personel polisi antiteror tersebut sempat dibawa dan ditahan di ruang khusus di Kejakgung untuk diintrogasi maksimal.

Penangkapan satu anggota polisi yang diduga sebagai anggota Densus 88 oleh tim pengamanan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) mengundang spekulasi adanya dugaan intimidasi dari pihak kepolisian dalam penanganan perkara korupsi yang saat ini sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Menyusul penangkapan tersebut, pada Senin (20/5/2024) malam, terjadi peristiwa konvoi personel kepolisian dengan seragam hitam-hitam, membawa senjata laras panjang, berboncengan mengendarai sekitar sepuluh motor trail di kawasan kompleks Kejagung di Bulungan-Blok M, Jaksel. Pantauan Republika di luar kompleks Kejakgung pada malam sekitar pukul 23:00 WIB itu, puluhan motor trail yang membawa personel seragam hitam-hitam itu, juga membawa serta satu kendaraan taktis lapis baja, antihuru-hara.

Konvoi personel hitam-hitam dengan senjata laras panjang itu, sengaja berhenti di pintu utama gerbang barat Kejakgung yang berada di Jalan Bulungan. Konvoi tersebut berhenti lama sekitar 10 menit dengan menyalakan sirene dan berteriak-teriak.

Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Kejagung yang berjaga-jaga di pintu barat tersebut memilih untuk menutup cepat gerbang. Dan konvoi seragam hitam-hitam tersebut melanjutkan aksinya dengan mengitari kompleks Kejagung sebanyak tiga sampai empat kali melalui Jalan Bulungan ke arah Jalan Panglima Polim kawasan Blok M

Sosok Febrie Ardiansyah

Febrie Ardiansyah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI sejak 31 Desember 2021.

Sejak menjabat, ia berhasil mengungkap sejumlah kasus mega korupsi. Febri berhasil menggarap kasus skandal mega korupsi PT. Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri dan korupsi BTS di Kominfo.

Menyikapi kasus ini, Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) mendesak Mabes Polri untuk mengusut aksi yang diduga dilakukan para anggota Densus 88 itu.

Tak cuma melakukan pengusutan, kata Wakil Ketua LP3HI Kurniawan Adi Nugroho, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga harus memberikan sanksi tegas terhadap para personelnya yang nekat melakukan dugaan intimidasi terhadap Jampidsus-Kejagung. Karena, menurut dia, bukan cuma melakukan dugaan intimidasi, sejumlah personel yang diduga anggota Densus 88 juga nekat melakukan penguntitan aktivitas pribadi Jampidsus Febrie Adriansyah.

“Yang ditangkap oleh PM (Polisi Militer), tim pengawalan (Jampidsus) diduga adalah anggota Densus 88. Maka harus dilacak apakah yang bersangkutan bergerak sendiri, atau ada perintah dari perwira yang pangkatnya lebih tinggi. Baik di internal Densus 88 snediri, ataupun ada kemungkinan dari satuan lain. Dan apakah ada perannya dalam kasus tipikor (tindak pidana korupsi) tambang, yang saat ini dalam penanganan di Jampidsus-Kejakgung,” tandas Kurniawan, Jumat (24/5/2024).

Tak cuma melakukan pengusutan, kata Wakil Ketua LP3HI Kurniawan Adi Nugroho, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga harus memberikan sanksi tegas terhadap para personelnya yang nekat melakukan dugaan intimidasi terhadap Jampidsus-Kejagung. Karena, menurut dia, bukan cuma melakukan dugaan intimidasi, sejumlah personel yang diduga anggota Densus 88 juga nekat melakukan penguntitan aktivitas pribadi Jampidsus Febrie Adriansyah.

Tidak ada peristiwa kotak fisik pada kejadian selasa malam itu (20/5/2024). Akan tetapi sepanjang Selasa (21/5/2024)  di sekitar gedung Kejagung terlihat terjadi peningkatan jumlah personel keamanan berseragam Mabes TNI. Bahkan satuan Pamdal diwajibkan mengenakan kevlar-rompi anti-peluru.

Selain memiliki satuan pamdal internal, sejak 2022 pasca masifnya penanganan kasus-kasus korupsi yang dilakukan Jampidsus-Kejakgung juga meminta bantuan Mabes TNI untuk menerjunkan personel dalam melakukan pengamanan melekat. Sejak saat itu, sering terlihat anggota PM maupun Angkatan Darat (AD) sering berjaga-jaga di kompleks Kejagung.

Karena dikabarkan adanya drone-drone yang melintas di atas gedung tersebut.
Gedung Kartika sebetulnya adalah tempat Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) berkantor. Namun, sejak Desember 2023, Jampidsus Febrie Adriansyah bersama-sama tim penyidikannya sementara menggunakan gedung tersebut karena Gedung Bundar kantor utama tim Jampidsus dalam pemugaran total.

Dan pada Selasa (21/5/2024) malam  sedikitnya enam mobil dinas PM dari Angkatan Laut (AL) berjaga-jaga di gerbang sebelah barat kompleks Kejagung yang berada di Jalan Bulungan. Juga sejumlah personel kepolisian dengan berpakain preman berjaga-jaga.

(IG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *