FaktaNews.Net | Singaraja – Pemkab Buleleng melalui Dinas PMD mulai angkat bicara terhadap perbincangan hangat dikalangan dinas atas dugaan Kades Pengastulan(PWS) terindikasi pengguna obat terlarang jenis sabu-sabu di desanya sendiri setelah dikejar dari salah satu Desa di Kecamatan Banjar,Buleleng saat penggerebegan.
Sampai saat ini, Kades termuda di Buleleng itu yang memiliki tatto dilengan dan menjalani proses lanjut di unit Satnarkoba Polres Buleleng akibat dinyatakan positif sebagai pengguna obat terlarang.
Pasca pengamanan dalam operasi Antik, Kades Pengastulan (PWS). Sekdis PMD Sasnita Ariawan,SH.,MH yang sekaligus Plt Kadis kepada faktanews (Sabtu 8/6) , terhadap penugasan PLH(Pelaksana Harian ) desa Pengastulan menyebutkan,”Dengan kondisi ini kami segera turun dan berharap layanan masyaralat bisa berjalan dalam suasana kondusif sambil membuat kajian dari sisi ketentuan aturan perangkat desa bersama pimpinan,”kata Sasmita
Lanjut Sasnita yang telah mengutus Kabid Pemdes untuk mengikuti proses hukum yang saat ini sedang berjalan,
“kami masih menggali info siapa ditugaskan sebagai PLH karena masih dalam proses kelanjutan di ke polisian dan setelah proses selesai itu akan menjadi dasar kami untuk sebagai laporkan kepada pimpinan juga hasil sidak kemarin dari beberapa dinas yang nantinya dapat kita evaluasi untuk mengambil tindakan berdasarkan hasil putusan BPD setempat. Dan kami saat ini masih menunggu keputususan pimpinan langkah apa harus kita ambil,”terang Sasnita.
Dipercaya memegang jabatan Kadis, Sasnita Ariawan sangat berharap kepada para Kades di Buleleng pasca pengaman oleh Polres Buleleng terhadap Kades Pengastulan yang saat ini dinyatakan positif sebagai pengguna narkoba,”kami harapkan para Kades di Buleleng untuk ikut menjaga desanya sendiri terhindar masyarakatnya dari maraknya peredaran narkoba sehingga kedepan anak bangsa terlindungi,”tegasnya.
(ds)
