FaktaNews.Net | Singaraja – Masyarakat Bali mulai persiapkan diri dalam melaksanakan hari raya Hindu seperti saat ini Hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu (13/7) bahkan hampir berbarengan dengan jatuhnya Hari Raya Pagerwesi pada (17 Juli 2024)
Makna Hari Raya Saraswati merupakan perayaan yang mengandung turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia dan penghormatan terhadap Dewi Saraswati, dewi pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Dewi Saraswati diyakini sebagai sakti dari Dewa Brahma, dewa pencipta dalam mitologi Hindu.
Sedangkan makna Hari Raya Pagerwesi secara filosofis, perayaan ini melambangkan keteguhan iman, memagari diri dengan ilmu pengetahuan untuk menghindari kegelapan atau Awidya. Pagerwesi dirayakan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam bentuk Sanghyang Pramesti Guru, Dewa Siwa yang meleburkan segala hal buruk.
Wayan Suyasa Wakil Ketua DPRD Badung yang sekaligus Calon Bupati melalui partai Golkar bahkan siap berjuang membangun SDM mayarakatnya demi kesejahteraan kepada media Fakta mengucapkan (Kamis 11/7/2024), “Rahajeng Nyanggra Rahina Saraswati dan Pagerwesi somoga umat Hindhu dan umat lainya selalu dalam lindungan sang pencipta,”ujar Wayan Suyasa.
Diketahui, Wayan Suyasa yang Losprofil dan sangat bermasyarakat bahkan sering berbagi baik kepada umat Hindhu dalam setiap melaksanakan hari raya dengan memberikan daging babi dan begitu juga kepada umat lainya.
(001)