FaktaNews.Net | Singaraja – Masyarakat Bali mulai persiapkan diri dalam melaksanakan hari raya Hindu seperti saat ini Hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu (13/7/2024) bahkan hampir berbarengan dengan jatuhnya Hari Raya Pagerwesi pada (17 Juli 2024)
Makna Hari Raya Saraswati merupakan perayaan yang mengandung turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia dan penghormatan terhadap Dewi Saraswati, dewi pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra. Dewi Saraswati diyakini sebagai sakti dari Dewa Brahma, dewa pencipta dalam mitologi Hindu.
Kadisdikpora Kabupaten Buleleng Made Astika, S.Pd., M.M bersama staf kepegawaian kepada media Fakta mengucapkan (Kamis 11/7/2024), “Rahajeng Nyanggra Rahina Saraswati dan Pagerwesi somoga umat Hindhu dan umat lainya selalu dalam lindungan sang pencipta,”ujar Made Astika, S.Pd., M.M
Dapat diketahui motto dari dunia Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah kehidupan. Melalui pendidikan seseorang menjadi berilmu. Dengan mempunyai ilmu, seseorang bisa seseorang lebih bijak dalam bersikap maupun bertindak selama hidupnya. “Ilmu merupakan kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Tak melulu diperoleh dari bangku sekolah, ilmu pun bisa didapat dari pengalaman sehari-hari. Untuk itu, carilah ilmu dengan penuh semangat agar tak sia-sia dalam belajar’”terang Astika
Menurut Astika lahirnya Saraswati. “Hari Raya Saraswati adalah hari yang penting bagi umat hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. Hari raya Saraswati diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung,”jelas Astika
Sedangkan makna Hari Raya Pagerwesi secara filosofis, perayaan ini melambangkan keteguhan iman, memagari diri dengan ilmu pengetahuan untuk menghindari kegelapan atau Awidya. Pagerwesi dirayakan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam bentuk Sanghyang Pramesti Guru, Dewa Siwa yang meleburkan segala hal buruk.
(001).