FaktaNews.Net | Singaraja – Pelayanan di segala RSU milik pemkab Buleleng belakangan ini sering menjadi keluhan masyarakat, diketahui hampir 20 persen RSUD Buleleng terus kekurangan tenaga dokter ahli hingga membuat minimnya pelayanan, padahal usulan untuk menempatkan tenaga kedokteran kepada Pemkab Buleleng selama ini telah dilakukan pihak RSUD namun belum digubris sampai saat ini.
Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, Sp PD, Kamis(11/8) dengan kondisi tersebut pria yang losprofil dan saat ini memegang dua jabatan selain Dirut juga menjadi Plt Kadis Kesehatan diruang kerjanya menyatakan,”Pelayanan Kesehatan mesti dipari purna dan harus memenuhi standar nasional sehingga kualitas pelayanan di RS belum bisa oktimal,”ungkap dr Putu Arya Nugraha.
Dengan kekurangan tenaga kedokteran yang mestinya secara idial harus optimal namun penambahan sumberdaya berupaya dilakukan , “Dari segi penambahan sumberdaya kita berusaha tutupi demi standar pelayanan yang kita terapkan dan masih bisa kita tingkatkan kearah lebih baik demi masyarakat,”kata Putu Arya Nugraha.
Kendati meningkat minat masyarakat menjadi Dokter di Bali dan masuk melalui berbagai Falkultas kedokteran yang ditempuh seperti di Warma Dewa ,Undiksha Singaraja kuliah demi cita-citanya dan lulus menjadi dokter, namun khusus Buleleng sendiri cukup terbilang minim minat para dokter bertugas malah lebih memilih bertugas di RS yang ada di Bali selatan. “Persoalan kekurangan tenaga ahli di Buleleng sangat perlu sekali penambahan untuk pemerataan pelayanan, setiap tahun sudah kita usulkan ke Pemkab untuk penambahan tenaga ahli ”terang dr Arya.
Jika betul tahun depan bupati baru ada penambahan RSUD di wilayah Buleleng Barat tentu akan menjadi masalah besar jika dengan kondisi seperti ini Pemkab Buleleng diam seribu bahasa tanpa memperhatikan masyarakatnya maka, khusus masyarakat Gerokgak akan lari mengarah ke RSUD Kabupaten Jembrana karena dinilai sangat dekat dan lebih cepat jika bandingkan harus jauh menempuh jarak ke Buleleng kota untuk berobat.
(001