Desa Baktiseraga Desa Contoh, KPNN Buleleng Apresiasi Pemdes Tata Kelola Sampah Dari Sumbernya

Ketut Arya Udayana bersama staf untuk mengetahui pengelolaan sampah serta keuangan yang dikelola hasil dari sampah dan diterima Kadesa Baktiseraga Gusti Putu Armada bersama pengelola sampah dan perangkat desa Senin (28/10/2024) pukul 15.10 wita (foto.faktanews.net/DS)

FaktaNews.Net | Singaraja – Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng /Bali semakin melejit dikancah nasional, desa tersebut merupakan desa contoh yang terpilih di Bali pasalnya selain desa berbasis Digital juga desa yang mampu mengolah sampah berbasis TPS3R.

Bahkan Desa Baktiseraga menerima penghargaan Bakti Pertiwi Bali Nugraha tingkat provensi Bali , penghargaan 2023 proklim taman dan beberapa penghargaan lainya. Selain sering dikunjungi oleh beberapa Desa dari luar Bali bahkan pemerintah Jepang bertolak dari negaranya sekedar melihat cara pengolahan sampah yang baik dari rumah tangga.

Tak hanya itu juga desa digital yang mampu dikelola cukup baik sehingga keberadaan warga dapat diketahui serta pembayaran air minum cukup dilakukan oleh masyarakat dengan cara menukar sampah di Bank Sampah

Kali ini Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Singaraja yang berada dibawah Kementrian Keuangan Negara bertolak ke Baktiseraga yang dipimpin oleh Ketut Arya Udayana bersama staf untuk mengetahui pengelolaan sampah serta keuangan yang dikelola hasil dari sampah dan diterima Kadesa Baktiseraga Gusti Putu Armada bersama pengelola sampah dan perangkat desa Senin (28/10/2024) pukul 15.10 wita

Kades Baktiseraga dalam sambutanya menjelaskan tatakelola dari sampah hasil pengelolaan TPS3R dipaparkan sampai masyarakat menabung sampah di Bank Sampah hingga digunakan untuk retribusi air minum. Menariknya keuangan Desa Baktiseraga hanya berputar didesa tersebut dibawah kendali BUMDes

“Kami ingin mengetahui seberapa jauh tatakelola sampah untuk bisa kami sampaikan kepada kantor pusat atau desa yang lain. Kami sangat apresiasi desa Baktiseraga memiliki prestasi yang sangat banyak sampai memiliki penangkaran habitat laut jenis Tukik atau anak penyu yang saat ini dilindungi ,”terang Ketut Arya Udayana.

Lanjut Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Singaraja melihat cara pengelolaan sampah di TPS3R, kompos-kompos hasil sampah yang dikelola untuk menjadi pupuk organic dinilai sangat bermanfaat dan mensejahterakan masyarakat.

“Memang sampah itu harus dipilah dari sumbernya, terus pengangkutan yang utama sehingga ketika dikelola menjadi lebih baik. Terus yang menarik lagi Digitalisasi mampu dikelola dengan baik sesuai data penduduk karena data harus updit setiap tahun sesuai Dukcapil yang setiap tahun duktang harus didata,”jelas Ketut Arya Udayana.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *