FaktaNews.Net | Singaraja – Direktur RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha, menyoroti pentingnya literasi ( kemampuan membaca, menulis, dan mengolah informasi untuk kecakapan hidup) masyarakat mengenai konsep gawat darurat dalam pelayanan kesehatan di RSUD Singaraja.
Kesalahpahaman terkait kondisi darurat yang sering terjadi saat masyarakat selaku pasien mendatangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) tanpa memenuhi kriteria JKN, sehingga klaim BPJS mereka kerap ditolak. Hal ini, menurutnya, dapat memicu ketidakpuasan pasien dan menimbulkan konflik.
“Pemahaman masyarakat tentang prosedur JKN masih harus ditingkatkan. Edukasi masif dan berkelanjutan sangat diperlukan agar masyarakat mengetahui kapan harus ke IGD atau fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Jika edukasi berjalan efektif, kunjungan ke IGD akan lebih sesuai, dan konflik dapat diminimalkan,” ungkap dr. Arya
Selaku narasumber pada Podcast Bincang Komunikasi bersama Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan Singaraja, I Putu Erika Apriana Putra, Rabu (15/1) di Gedung Buleleng Command Center Dinas Kominfosanti Buleleng.
dr. Arya Nugraha, lebih lanjut mengungkapkan,”Kami selalu berikan pelayanan prima ketika masyarakat atau pasien masuk IGD, untuk itu pentingnya masyarakat memahami kriteria kasus gawat darurat sehingga pelayanan dapat berjalan optimal,cefektif & efisien sesuai syarat ketentuan yang mesti di penuhi, “terangnya.
(ds)